Minggu, 14 September 2014

Pertanyaan dan Jawaban tentang Pembelajaran Kooperatif


1.      Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif ?

Jawaban :

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Dimana pada tiap kelompok tersebut terdiri dari siswa-siswa berbagai tingkat kemampuan, melakukan berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk tidak hanya belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga bersama-sama mencapai keberhasilan. Semua Siswa berusaha sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan melengkapinya.

2.      Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran kooperatif ?

Jawaban :

         1.      Metode STAD ( Student Achievement Divisions )
         2.      Metode Jigsaw
         3.      Metode G ( Group Investigation )
         4.      Metode structural
         5.      Think – Pair – Share
         6.      Numbered Heads Together
         7.      Bamboo Dancing
         8.      Point – Counter – Point
         9.      The Power of Two
        10.   Listening Team

3.      Apa tujuan dari model pembelajaran kooperatif ?

Jawaban :

Pada dasarnya model cooperative learning di kembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum Ibrahim, et al.(2000) dalam Isjoni (2010), yaitu:

            1.      Hasil belajar akademik
Dalam cooperative learning meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan, model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan  dengan hasil belajar. Di samping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, cooperative learning dapat memberi keuntungan, baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.

           2.      Penerimaan terhadap perbedaan individu
Tujuan lain model cooperative learning adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya,kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.

            3.      Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting ketiga cooperative learning adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerjasama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial penting dimiliki siswa, sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

4. Ada perbedaan apa saja antara pembelajaran kooperatif dengan kelompok belajar pembelajaran tradisional ?

Jawaban :
  1. Dalam pembelajaran tradisional guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif ada saling ketergantungan positif, saling membantu dan memotivasi antar siswa, sehingga tercipta interaksi proporsional.
  2. Dalam pembelajaran tradisional, akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas acapkali hanya dikerjakan oleh salah seorang anggota kelompok, sedangkan anggota yang lain relatif pasif atau hanya se enaknya saja di atas keberhasilan teman yang mengerjakan tugas tadi. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif ada akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pembelajaran tiap anggota kelompok. Kelompok diberi umpan balik mengenai hasil belajar para anggota-anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberi bantuan pada sesama siswa.
  3. Dalam pembelajaran tradisional, pada umunya kelompok belajar yang dibentuk berisifat homogen. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif kelompok belajar bersifat heterogen, baik dalam kemampuan akademis , jenis kelamin, ras etnik, dan sebagainya. Sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberi bantuan pada sesama siswa.
  4. Dalam pembelajaran tradisional, pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau guru membiarkan setiap kelompok memilih pemimpinya dengan cara masing-masing. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif pemimpin kelompok dipilih secara demokratis atau secara bergiliran untuk memberikan pengalaman pemimpin bagi semua anggota kelompok.
  5. Dalam pembelajaran tradisional, keterampilan sosial seringkali tidak diajarkan secara langsung. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif keterampilan sosial yang diperlukan dalam kerja gotong royong diajarkan secara langsung, seperti kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, mempercayai orang lain, dan mengelola konflik agar dapat menumbuhkan karakter peserta didik.
  6. Dalam pembelajaran tradisional, pemantauan melalui observasi dan intervensi sering dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif guru melakukan memantauan pada saat proses belajar berlangsung dan baru melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerjasama antar anggota kelompok.
  7. Dalam pembelajaran tradisional, guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif guru memperhatikan secara langsung proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar.
  8. Dalam pembelajaran tradisional, sering lebih menekankan pada penyelesaian tugas. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal yakni hubungan antar pribadi yang saling menghargai.
5.      Apa yang melatarbelakangi munculnya pembelajaran kooperatif ?

Jawaban :

Pembelajaran kooperatif muncul karena adanya perkembangan dalam sistem pembelajaran yang ada. Pembelajaran kooperatif menggantikan sistem pembelajaran yang individual. Dimana guru terus memberikan informasi ( guru sebagai pusat ) dan peserta didik hanya mendengarkan

Sumber jawaban :




1 komentar:

  1. Sands Casino Resort - Las Vegas, Nevada - Play
    Discover the excitement 카지노사이트 and excitement of Las Vegas when you play the septcasino Sands Casino Resort at Las Vegas' 인카지노 new Sands Casino. It's a must-play

    BalasHapus